Task
Contoh Karya Tulis
MEMBACA CEPAT DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS
Diajukan untuk
memenuhi salah satu program khusus
SMA Negeri 21
Bandung
Oleh :
Kelas XI IPA 3
1. Esti Destikarani NIS.
2. Fikri Mahendra Jalal NIS.
3. Muhammad Fajar Sodik NIS.
4. Salwa Rabby Radhiya NIS.
5. Shinta Sekaring Wijiutami NIS.
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 21 BANDUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Ridho – Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan karya tulis yang sederhana ini dalam waktu yang singkat.
Adapun
tujuan karya tulis yang berjudul “MEMBACA CEPAT DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH
ATAS” untuk memenuhi
salah satu program khusus di SMA Negeri 21 Bandung.
Dalam
penyusunan Karya Tulis ini kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.
Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepasa:
1. Drs. Yayat Ruchiyat, selaku Kepala SMA Negeri 21 Bandung,
2. Elsa Simanjuntak, selaku wali
kelas kelas XI IPA 3,
3. Dewi, selaku Pembimbing Materi,
4. Dewi, selaku pembimbing bahasa,
5. teman-teman yang telah turut
membantu.
Semoga
bimbingan dan saran darIbu/Bapak
guru serta semua pihak yang terkait lasngsung dalam penyelesaian Karya Tulis
ini, mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, penulis berharap Karya
Tulis ini dapat menjadi bahan informasi yang berharga dan bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Bandung,
Mei 2012,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................
1
1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah...............................................................
2
1.2.1.
Rumusan Masalah..............................................................................
2
1.2.2. Pembatasan Masalah..........................................................................
2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................3
1.4. Metode dan Teknik Penulisan........................................................................3
1.4.1.
Metode Penulisan................................................................................
3
1.4.2.
Teknik Pengumpulan Data...................................................................3
Bab II Kajian Teori.......................................................................................................4
2.1. Pengertian Membaca Cepat............................................................................4
2.2. Jenis-jenis Membaca Cepat............................................................................5
Bab III Pembahasan......................................................................................................9
3.1. Faktor Penghambat Membaca Cepat.............................................................9
3.2. Cara Mengatasi Hambatan............................................................................11
3.3. Pengumpulan Data Melalui Angket..............................................................14
Bab IV Simpulan dan Saran........................................................................................19
4.1. Simpulan.......................................................................................................19
4.2. Saran.............................................................................................................19
Daftar Pustaka.............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Buku merupakan salah
satu sumber ilmu yang fungsinya masih sangat vital dalam menambah wawasan
keilmuan kita. Hampir semua ilmu ataupun gagasan tertuang dalam buku. Kita
dapat mengetahui pendapat para ahli dari buku. Untuk itu, kita sebagai generasi
muda harus mempunyai minat membaca buku yang tinggi agar dapat memajukan negara
kita yang masih berkembang ini.
Minat baca di negara
kita masih sangat rendah. Itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Budaya
membaca harus ditanamkan sejak dini. Sebagai penerus negara kita, kita
hendaknya mulai menumbuhkan budaya membaca dalam diri kita maupun di lingkungan
sekitar kita. Selain untuk memperoleh pengetahuan dan mengisi waktu luang,
membaca buku juga dapat memberikan banyak manfaat yang positif. Hernowo
menyatakan bahwa membaca bukan sekedar membuat kita kaya akan pengetahuan.
Membaca juga bukan sekedar meluaskan wawasan kita (Hernowo, 2009: 94). Karena
dengan membaca buku dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan derajat
bangsa.
Tentu dalam memperoleh
berbagai pengetahuan dari buku, kita harus dapat membaca dengan baik. Agar
pengetahuan yang kita peroleh semakin banyak, kita juga harus gemar membaca
buku. Membaca menjadikan diri kita sebagai tenaga kreatif, ruh yang membumbung
tinggi, yang dalam bergerak maju, bangkit dari satu keadaan menuju keadaan lain
atau membaca akan membuat diri kita sebagai manusia dapat menyelidiki kebenaran
(Iqbal:1982).
Sering kali bagi
beberapa orang, membaca buku sangat menyita waktu. Untuk itu, sangatlah perlu
kita menguasai bagaimana cara membaca buku dengan cepat tanpa mengabaikan makna
yang tersirat dari isi buku yang kita baca. Hal tersebut bertujuan agar
kita masih dapat membaca walaupun aktivitas yang kita lakukan begitu padat.
Dalam pelaksanaan
membaca buku dengan cepat ada beberapa faktor yang dapat menghambat. Banyak
orang yang mengalami kendala dalam menerapkan cara membaca dengan cepat.
Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal maupun faktor internal
dari diri pembaca. Masalah yang sering terjadi adalah, seseorang mampu untuk
membaca dengan cepat, tetapi makna yang ada dalam buku tersebut menjadi
berkurang bahkan sering kali pesan atau ilmu yang terdapat dalam buku tersebut
tidak dapat tersampaikan kepada pembaca dengan sebagaimana mestinya.
Dalam makalah ini, kita
akan memperdalam wawasan kita tentang maksud dari membaca cepat dan
faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan membaca cepat serta mengatasi
masalah yang timbul akibat memmbaca cepat itu sendiri. Agar semua orang dapat
melakukan kegiatan ini dan tahu bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang
ada.
1.2. Rumusan dan Pembatasan
Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka perumusan masalah dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1.
Apakah hakikat pengertian membaca cepat?
2.
Apa yang dapat menghambat seseorang dalam membaca cepat?
3.
Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam membaca cepat?
1.2.2. Pembatasan Masalah
Membaca sangat penting bagi kehidupan kita. Tanpa
membaca, hidup seperti hampa akan ilmu. Ilmu yang kita baca akan dengan mudah
kita serap jika kita membacanya dengan teliti, cermat, dan mengetahui bagaimana
cara membaca dengan baik dan benar serta dengan tidak menghabiskan waktu yang
lama tentunya. Sering kali kita dijumpai dengan masalah-masalah yang sangat
mengganggu kita pada saat membaca, diantaranya yaitu apa yang kita baca tidak
diserap dengan baik oleh otak, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membaca,dan
masih banyak lagi. Dalam karya ilmiah ini, kami akan membahas sedetail mungkin
bagaimana cara-cara membaca cepat, faktor yang menghambat membaca cepat, serta
bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut agar kita tidak terganggu
oleh halitu dan kita pun menjadi gemar membaca.
1.3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan
perumusan masalah yang dikemukakan, maka makalah ini bertujuan untuk
mengetahui:
1.
Pengertian secara jelas tentang hakikat membaca cepat.
2.
Hal-hal yang dapat menghambat seseorang dalam melaksanakan kegiatan membaca
cepat.
3.
Cara mengatasi hambatan dalam kegaitan membaca cepat.
1.4. Metode dan Teknik Penulisan
1.4.1. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam pembentukan karya ilmiah ini yaitu
dengan metode deskriptif. Dimulai dengan penjelasan apa itu membaca, pengertian
membaca cepat, jenis-jenis membaca cepat seperti skimming dan scanning,
perbedaan skimming dan scanning, bagaimana teknik atau langkah-langkah
melakukan membaca cepat, contoh pelaksanaan skimming dan scanning dalam
kehidupan sehari-hari, faktor penghambat membaca cepat, serta dijelaskan pula
bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut dan masih banyak lagi.
1.4.2. Teknik
Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Kami memilih teknik pengumpulan
data dengan menggunakan metode angket karena metode ini menurut kami cukup
efektif dan cenderung mudah. Angket ini kami bagikan kepada 10 orang siswa
siswi di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 21 Bandung. Adapun angket tersebut dapat
anda lihat pada pembahasan di Bab III.
BAB II
KAJIAN/LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Membaca Cepat
Membaca adalah salah
satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Menurut Bowman and Bowman
(1991: 265) dalam padepokan-it.com membaca merupakan sarana yang tepat untuk
mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Sri
Hastuti mengungkapkan bahwa membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses
memahami makna yang tersirat dan tersurat, melihat pikiran yang terkandung di
dalam kata-kata yang tertulis. Membaca merupakan salah satu hal yang kompleks.
DePotter menyatakan dalam bukunya sebagai berikut.
Walaupun membaca
merupakan proses yang kompleks, tu merupakan salah satu hal yang dapat dicapai
oleh otak manusia. Sebagian besar kita belajar pada usia enam atau tujuh tahun
dengan perkembangannya kemampuan mental diusia dewasa, kita bahkan mampu
mengatasi tantangan yang lebih besar. (DePotter, 2009).
Membaca dapat diartikan
sebagai salah satu ketrampilan berbahasa yang dianggap sebagai proses memahami
makanya yang terdapat dalam kata-kata yang tertulis dan dapat menjadi sarana
untuk pembelajaran sepanjang hayat.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, membaca cepat diartikan sebagai membaca dalam hati dengan
tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya (Depdiknas, 2008). Sedangkan techonly13.wordpress.com
menyatakan membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu
baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya.
Pengertian tersebut
tidak jauh berbeda dengan id.forums.wordpress.com yang mengartikan bahwa
membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan
menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk
memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang memprioritaskan waktu
dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan memiliki tujuan untuk
mendapatkan informasi yang banyak dengan tingkat pemahaman yang tinggi terhadap
bahan yang dibacanya dalam waktu yang singkat.
Imron Rosidi
mengemukakan bahwa membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan
mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca.
Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi
bacaan .
2.2. Jenis-jenis Membaca Cepat
Membaca adalah
jendela dunia. Masyarakatnya sekarang sedang dilanda gelombang
informasi yang sangat deras sehingga secara personal tiap orang perlu memiliki
filter memisahkan mana informasi yang bermanfaat dan mana yang sebaliknya.
Karena itu, sekolah memiliki tanggungn jawab untuk meningkatkan kecerdasan
warganya melalui peningkatan budaya baca yang handal.
Mengantisipasi
perubahan itu diperlukan minat membaca, kecepatan membaca dan kemampuan menarik
kesimpulan atas gagasan yang ingin disampaikan penulisnya. Agar dapat lebih
jauh menggunakan ilmu pengetahuan dari bacaan untuk meningkatkan kemaslahatan
hidupnya.
Wikipedia
menyatakan bahwa kecepatan membaca orang dewasa di Amerika adalah 250-300 kpm
(R.W. Bailey dan L.M. Bailey, 1999). Kecepatan tersebut juga dipengaruhi oleh
media bacaannya, sekitar 200 kpm di media kertas dan 180 kpm di monitor
komputer.
Kondisi di atas
menunjukkan perlu adanya usaha dari para guru untuk melatih siswa membaca cepat
disertai pemahaman terhadap materi bacaan. Teknik membaca cepat yang dapat
digunakan di antaranya adalah dengan skimming dan scanning.
Skimming dan scanning adalah teknik membaca cepat yang sangat
bermanfaat bagi orang-orang yang dihadapkan pada banyak literatur sementara
hanya ada sedikit waktu untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi
kerancuan dalam membedakan antara skimming dan scanning.
Keduanya merupakan teknik membaca cepat, hanya saja berbeda tujuan penggunaan.
Komponen
|
Skimming
|
Scanning
|
Pengertian
|
Skimming digunakan untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks. Untuk
mengetahui apakah suatu artikel sesuai dengan apa yang kita cari. Untuk
menilai artikel tersebut, apakah menarik untuk dibaca lebih lanjut secara
mendetail. Kecepatan membaca secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih
cepat dari membaca biasa.
|
Scanning digunakan untuk mendapatkan
informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika Anda telah
mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga berkonsentrasi mencari
jawaban yang spesifik.
Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman
tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.
|
Contoh
|
skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah halaman buku teks
sehingga dapat memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca lebih
pelan dan mendetail.
|
scanning untuk menemukan nomer tertentu di direktori telepon, kata di
kamus.
|
Strategi
|
Langkah-langkah skimming :
|
Langkah-langkah scanning :
|
Dalam
prakteknya, skimming dan scanning seringkali digabung.
Setelah melakukan skimming selanjutnya pembaca memutuskan teks
tersebut menarik, lalu dilanjutkan dengan scanning lokasi informasi
yang spesifik. Bisa juga sebaliknya, melakukan scanning ketika pertama
kali menemukan sumber untuk menentukan apakah teks tersebut akan menjawab
pertanyaan Anda dan selanjutnya melakukan skimming mencari pesan yang
ingin disampaikan penulis atau gagasan utamanya.
Jadi selain
berusaha meningkatkan minat baca, maka guru juga harus mulai mensosialisasikan
dan membiasakan siswanya untuk berlatih membaca cepat, baik itu skimming maupun
scanning. Semua perlu dilakukan secara bertahap. Latihan sejak dini
saat masih dibangku sekolah akan sangat membantu siswa ketika masuk dunia
perkuliahan. Bukan hanya siswa yang bisa memanfaatkan teknik skimming dan
scanning, tetapi juga guru dan semua orang yang membutuhkan bacaan sebagai
sumber informasi dalam hidupnya.
Sekarang, daya
bangkit tiap sekolah ditentukan oleh kemampuan siswanya membaca. Untuk
meningkatkan itu, mari berlatih dahulu. Perhatikan model dalam artikel
yang berbahasa Inggris. Lalu carilah model yang sepadan dalam bahasa Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Faktor
Penghambat Membaca Cepat
Dalam melakukan
kegiatan membaca cepat, ada beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan
tersebut. Penghambat membaca cepat ini biasanya diturunkan karena kegiatan
membaca yang dilakukan sewaktu masih kecil. Kebiasaan-kebiasaan membaca waktu
kecil menjadi terbawa sampai dewasa.
Membaca dengan bersuara
(vokalisasi), menggerakkan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari,
menggerakkan kepala dari kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanak-kanak,
merupakan kegitan yang menghambat (Soedarso, 2002:5). Selain hambatan tersebut,
ada hambatan yang sulit diatasi adalah regresi dan subvokalisasi.
Soedarso menjelaskan lebih rinci tentang
hambatan-hambatan diatas sebagai berikut:
1.
Vokalisasi
Vokalisasi atau membaca
dengan bersuara adalah salah satu hal yang mampu menghambat kecepatan dalam
membaca cepat. Jika seseorang membaca dengan bersuara, maka seseorang melakukan
dua pekerjaan sekaligus sehingga akan menghambat kecepatan membaca sekaligus
pemahaman yang diperoleh (mualim.blogdetik.com). Itu berarti bahwa kita
mengucapkan kata demi kata secara lengkap.
2.
Gerakan Bibir
Menggerakkan bibir
ketika kita sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat. Itu
sama saja dengan kita membaca dengan bersuara. Soedarso menambahkan kecepatan
seseorang yang membaca dengan bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya
seperempat dari kecepatan seseorang yang membaca secara diam (Soedarso,
2002:5).
3.
Gerakan Kepala
Kebiasaan menggerakkan kepala saat membaca merupakan
kebiasaan yang timbul pada masa kanak-kanak. Kebiasaan itu timbul karena dulu
jangkauan mata kita sewaktu masih kecil, kurang mencukupi. Setelah dewasa,
walaupun jangkauan mata kita sudah mencukupi, kita sulit meninggalkan kebiasaan
menggerakkan kepala karena sudah sering dilakukan.
4.
Menunjuk dengan Jari
Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari ini juga
merupakan kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu kita melakukan hal
ini karena untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan tetapi,
setelah dewasa, sudah barang tentu kemampuan membaca kita semakin meningkat
kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Padahal membaca
dengan menggunkan telunjuk jari atau benda lain dapat menghambat kecepatan
membaca kita. Cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu
sangat menghambat membaca sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan
mata (Soedarso, 2002:7).
5.
Regresi
Arif Wijaya menyatakan regresi ialah terjadinya
pengulangan-pengulangan gerak mata pada unit-unit bahasa yang telah dibaca
(arifwijaya.blogdetik.com). Hal tersebut biasanya terjadi karena kurang
memahami kalimat yang dibacanya. Kebiasaan tersebut menjadi hambatan yang
sangat serius dalam membaca.
Regresi
sering diiringi oleh beberapa sebab diantaranya adalah:
a.
Kurang percaya diri terhadap apa yang sedang di baca.
b.
Merasa ada sesuatu yang tertinggal.
c.
Salah persepsi.
d.
Terpaku pada detail.
e.
Mempersoalkan tentang salah cetak, yakin ada salah ejaan, dan kata sulit.
Menurut Soedarso (2002:6) melamun merupakan penyebab
kebiasaan regresi. Melamun disebabkan karena kurang konsentrasi saat membaca.
Sehingga menyebabkan ingin kembali mengulang kata atau kalimat yang telah
dibaca.
6.
Subvokalisasi
Subvokalisasi ini
adalah suara yang biasa “ikut membaca” di dalam pikiran kita. Jadi waktu kita
membaca, di dalam pikiran kita seperti ada suara yang menyuarakan bacaan itu
(kiwod.com). Menurut Dwi, subvokalisasi ini juga menghambat karena kita jadi
lebih memperhatikan bagaimana melafalkan daripada berusaha memahami ide yang
dikandung dalam kata-kata yang kita baca. Kebiasaan subvokalisasi ini akan
menjadi penghambat pembaca dalam melakukan kegiatan membaca cepat, karena
pembaca menjadi tidak fokus pada ide pokok bacaan tetapi terpecah menjadi cara
pelafalannya juga.
3.2. Cara
Mengatasi Hambatan
Walaupun dalam membaca cepat terdapat berbagai
hambatan, tetapi ada cara untuk meminimalisasi hambatan tesebut. Berikut ini
adalah cara-cara untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat berpengaruh
dalam kecepatan membaca, daitaranya:
1.
Vokalisasi
Soedarso
mengungkapkan cara untuk menghilangkan kebiasaan vokalisasi ini dapat dilakukan
dengan cara menyiulkan suara dengan bibir, sementara itu aktifitas membaca
tetap berlangsung. Pada waktu yang sama tangan diletakkan pada leher, dan
diusahakan tidak ada getaran pada leher.
2.
Gerakan Bibir
Kebiasaan
menggerakkan bibir ketika membaca dapat dihilangkan dengan melakukan kegiatan:
a. Merapatkan
bibir kuat-kuat, dan menekankan lidah ke langit-langit mulut.
b. Mengunyah permen
karet.
c. Mengambil
pensil atau sesuatu yang lain yang cukup ringan, lalu menjepit dengan kedua
bibir (bukan gigi), diusahakan agar pensil itu tidak bergerak.
d. Mengucapkan
berulang-ulang, kata “satu, dua, tiga”.
e. Bibir dalam
posisi bersiul, tetapi tidak bersuara.
3.
Gerakan Kepala
Untuk menghilangkan kebiasaan gerakan
kepala saat membaca dapat dilakukan cara sebagai berikut:
a. Meletakkan
telunjuk jari ke pipi, dan menyandarkan siku tangan ke meja selama membaca.
Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala, maka gerakan itu harus
segera dihentikan.
b.
Memegang dagu dengan tangan seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala
bergerak, maka gerakan itu harus segera dihentikan.
c. Meletakkan
ujung telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak, maka gerakan itu
harus segera dihentikan (Soedarso, 2002:6).
4.
Menunjuk dengan Jari
Kebiasaan menunjuk dengan jari ketika membaca dapat
dihilangkan dengan melakukan kebiasaan menggunakan kedua tangan memegang buku
yang dibaca, atau memasukkan tangan ke saku selama membaca.
5.
Regresi
Kebiasaan regresi ketika membaca dapat dihilangkan
dengan melakukan cara sebagai berikut:
a.
Menanamkan kepercayaan diri. Jangan berusaha mengerti setiap kata atau kalimat
dalam bacaan tersebut. Jangan terpaku pada detail, terus saja membaca jangan
ikuti godaan untuk kembali ke belakang.
b.
Menghadapi bahan bacaan tanpa perasaan ragu terhadap kesalahan yang dilakukan,
jika dalam keadaan membaca, bacalah. Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan.
6.
Subvokalisasi
Cara menghilangkan
subvokalisasi dalam membaca memang tidak mungkin, tetapi masih dapat diusahakan
dengan cara melebarkan jangkauan mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata)
dapat menangkap beberapa kata sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada
melafalkanya.
Christiana Ratri
Yuliani dalam gubuk.sabda.org menyebutkan meskipun ada banyak masalah yang
bisa menjadi penghambat dalam belajar membaca cepat, tidak berarti tidak ada
jalan keluarnya. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk
membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.
a. Miliki kosakata yang
luas
Jika saat ini Anda
masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk
mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum Anda
ketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang
banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
b. Sikap tubuh
Membaca cepat memang
memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam
posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu,
ambilah posisi santai saat membaca.
c. Membaca sepintas
lalu
Dengan membaca sepintas
lalu, Anda bisa mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.
d. Konsentrasi
Konsentrasi yang penuh
menghindarkan Anda dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan
dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu,
usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
e. Retensi/mengingat
kembali informasi dari bacaaan
Mengingat kembali
informasi yang baru saja Anda baca bisa dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali
informasi yang sudah diterima.
f. Tujuan dari membaca
itu sendiri
Dengan menentukan
tujuan dari membaca, Anda akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan
kebutuhan Anda atau seperti yang Anda inginkan.
g. Motivasi
Motivasi yang jelas
dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika Anda sudah
memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, Anda akan lebih mudah
menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi
dalam membaca.
3.3. Pengumpulan Data Melalui Angket
Menurut pengumpulan data yang kami peroleh melalui
pengumpulan angket, rata-rata siswa-siswi SMA Negeri 21 Bandung pernah
menggunakan motode membaca cepat dalam kehidupan sehari-harinya, namun hal
tersebut tidak sering dilakukan karena kurangnya kepiawaian dalam membaca
cepat. Untuk itu, perlu adanya pelatihan di sekolah, dirumah, dan di
tempat-tempat lainnya agar kita terlatih dalam membaca cepat.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang
memprioritaskan waktu dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan
memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang banyak dengan tingkat
pemahaman yang tinggi terhadap bahan yang dibacanya dalam waktu yang singkat.
Hal yang menghambat
membaca cepat adalah kebiasaan sejak kecil seperti vokalisasi, gerakan bibir,
gerakan kepala, menunjuk dengan jari, regresi, dan subvokalisasi. Untuk
mengatasi masalah yang timbul dalam membaca cepat dapat diatasi dengan miliki
kosakata yang luas, sikap tubuh, membaca sepintas lalu, konsentrasi,
retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan, tujuan dari membaca itu
sendiri, dan motivasi.
Dari perolehan
angket juga, kami dapat menyimpulkan bahwa rata-rata siswa-siswi SMA Negeri 21
Bandung pernah melakukan metode membaca cepat namun tidak sering. Hal itu
disebabkan karena kurangnya kepiawaian dalam membaca cepat sehingga menimbulkan
rasa malas. Oleh karena itu, kita harus sering berlatih agar dapat menguasai
metode membaca cepat karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita semua.
4.2. Saran
a. Terampil membaca sebaiknya dilatih dan diajarkan mulai tingkat
dasar,karena kemampuan membaca mempunyai pengaruh
terhadap mata pelajaran lain.
b. Melatih
membaca tepat, benar dan cepat menjadi tanggung jawab semuaguru dan bukan
tanggung jawab guru bahasa Indonesia saja.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Wijaya. 2009. http://arifwijaya.blogdetik.com/2009/10/29/penghambat-membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 11.36 WIB
Christiana Ratri Yuliani. http://gubuk.sabda.org/mengatasi_masalah_masalah_dalam_membaca_cepat diunduh pada 13 Mei 2012 pukul 20.34 WIB.
Depdiknas.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DePotter, Bobbi dan Mike Hernacki.
2009. Quantum Learning. Bamdung: Mizan Pustaka.
Dwi Antiningsih. 2010. http://dwi-n10tangsel.blogspot.com/2010/01/penghambat-membaca-cepat.html diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 10.19 WIB.
http://id.forums.wordpress.com/topic/peningkatan-kemampuan-membaca-cepat-dengan-menggunakan-metode-speed-reading diunduh pada 13 Mei 2012 pukul 11.14 WIB.
http://mualim.blogdetik.com/2009/10/21/penghambat-membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 20.07 WIB.
http://techonly13.wordpress.com/2009/08/26/membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 19.52 WIB.
Hernowo. 2009. Mengikat Makna
Update: Membaca dan Menulis yang Memberdayakan. Bandung: Mizan Pustaka.
Imron Rosidi. 2009. http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/05/membaca-cepat.html di unduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 19.34 WIB.
Muhammad Iqbal. 1982. Membangun Pikiran
Agama dalam Islam. Jakarta: Tintamas.
Soedarso. 2002. Speed Reading
Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sri Hastuti. 2010. Membaca Cepat
dan Kritis Ringkasan Materi.
LAMPIRAN
Perolehan data melalui angket, disebarkan di kawasan SMAN 21 Bandung.
Nama : Bianca Ajeng Larasati
Kelas : XI IPA 3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: Salah dalam membaca
kalimat atau kata.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: kadang-kadang.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: sering membaca buku di
perpustakaan.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: Iya, misalnya untuk membaca
soal yang panjang pada saat ulangan, membaca novel, dll.
Nama: Aliefa Edith Sabrina
Harditya
Kelas: XI IPA 3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: adanya suara bising yang mengganggu, gangguan dari
alat komunikasi, dan lain lain.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: sering.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: membaca di tempat yang
nyaman dan sepi.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: sangat bermanfaat,
melatih untuk ke jenjang yang lebih tinggi.
Nama: Siti
Rohmah Sakinah
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: lingkungan sekitar yang
bising, mood, kurangnya konsentrasi, dan malas.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: kadang-kadang.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: membaca di tempat yang
sunyi dan tenang.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, menambah pengethauan
dan mempersingkat waktu.
Nama: Reicinta
Putri Nilahasti
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: gerakan tubuh yang tidak
perlu, kurangnya konsenterasi, adanya pengalih perhatian.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: sering.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: sering-sering membaca,
dan membiasakan diri dengan membaca cepat.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, misalnya pada saat
kita ujian, kita bisa mempersingkat waktu untuk membaca soal. Selain itu,
membaca cepat juga menghemat waktu dan dapat meningkatkan wawasan.
Nama: Revi
Suhaya
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: kurangnya konsentrasi,
malas.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: tidak.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: Harus memiliki kemauan
dari dalam diri sendiri untuk melakukan membaca cepat.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: Ya, supaya waktu yang
kita gunakan tidak sia-sia.
Nama: Isma
Yuniar
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: malas.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: kadang-kadang.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: menumbuhkan keinginan
dalam diri sendiri dan yakin dengan membaca cepat waktu tidak akan terbuang
sia-sia.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, agar waktu idakterbuang sia-sia.
Nama: Anjeng
Sunsun
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: kurangnya kelihaian mata
dalam membaca.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: tidak.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: membaca komik setiap
hari.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, agar dapat dengan
cepatnya menentukan ide pokok dalam suatu tulisan.
Nama: Dio
Mohammad Haekal
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: malas.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: tidak.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: mempersingkat kata.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, karena waktu yang
kita butuhkan untuk membaca pun cendrung lebih cepat.
Nama: Ilham
Muhammad Zein
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: ketidaksemangatan dalam
membaca.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: kadang-kadang.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: Jangan menyerah untuk
berlatih membaca cepat.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: tidak, karena menurut saya hal tersebut kurang
begitu dibutuhkan.
Nama: Ranto
Putra Leonardo
Kelas: XI IPA
3
1.
Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
Jawab: ada yang mengganggu,
kalau mau bersin, ada yang gatal, dan jika terburu- buru.
2.
Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
Jawab: sering.
3.
Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
Jawab: latihan terus menerus.
4.
Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
Jawab: ya, misalnya dalam UN yang membutuhkan waktu
sesingkat mungkin dalam mengerjakan soal yang begitu panjang, kita hanya cukup
menggunakan metode membaca cepat saja.
0 komentar:
Posting Komentar