• Task

    Contoh Karya Tulis

    MEMBACA CEPAT DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Diajukan untuk memenuhi salah satu program khusus
    SMA Negeri 21 Bandung


    Oleh :
    Kelas XI IPA 3

    1.  Esti Destikarani                     NIS.           
    2.  Fikri Mahendra Jalal              NIS.
    3.  Muhammad Fajar Sodik        NIS.
    4.  Salwa Rabby Radhiya           NIS.
    5.  Shinta Sekaring Wijiutami      NIS.



    PEMERINTAH KOTA BANDUNG
    DINAS PENDIDIKAN
    SMA NEGERI 21 BANDUNG
    2012







    KATA PENGANTAR
             
                 Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Ridho – Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang sederhana ini dalam waktu yang singkat.
                Adapun tujuan karya tulis yang berjudul “MEMBACA CEPAT DI KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS” untuk memenuhi salah satu program khusus di SMA Negeri 21 Bandung.
                Dalam penyusunan Karya Tulis ini kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
                Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepasa:
    1.      Drs. Yayat Ruchiyat, selaku Kepala SMA Negeri 21 Bandung,
    2.      Elsa Simanjuntak, selaku wali kelas kelas XI IPA 3,
    3.      Dewi, selaku Pembimbing Materi,
    4.      Dewi, selaku pembimbing bahasa,
    5.      teman-teman yang telah turut membantu.

    Semoga bimbingan dan saran darIbu/Bapak guru serta semua pihak yang terkait lasngsung dalam penyelesaian Karya Tulis ini, mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
                Akhirnya, penulis berharap Karya Tulis ini dapat menjadi bahan informasi yang berharga dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

                                                                                                   

                                                                                                 Bandung, Mei 2012,



                                                                                                            Penulis







    DAFTAR ISI

    Kata pengantar............................................................................................................  ii
    Daftar Isi.....................................................................................................................  iii
    Bab I Pendahuluan....................................................................................................... 1
    1.1.   Latar Belakang............................................................................................... 1
    1.2.   Rumusan dan Pembatasan Masalah............................................................... 2
    1.2.1.      Rumusan Masalah.............................................................................. 2
    1.2.2.      Pembatasan Masalah.......................................................................... 2
    1.3.   Tujuan Penulisan............................................................................................3
    1.4.   Metode dan Teknik Penulisan........................................................................3
    1.4.1. Metode Penulisan................................................................................ 3
    1.4.2. Teknik Pengumpulan Data...................................................................3
    Bab II Kajian Teori.......................................................................................................4
    2.1. Pengertian Membaca Cepat............................................................................4
    2.2. Jenis-jenis Membaca Cepat............................................................................5
    Bab III Pembahasan......................................................................................................9
    3.1. Faktor Penghambat Membaca Cepat.............................................................9
    3.2. Cara Mengatasi Hambatan............................................................................11
    3.3. Pengumpulan Data Melalui Angket..............................................................14
    Bab IV Simpulan dan Saran........................................................................................19
    4.1. Simpulan.......................................................................................................19
    4.2. Saran.............................................................................................................19
    Daftar Pustaka.............................................................................................................21



    BAB I
    PENDAHULUAN
    1.1. Latar Belakang
    Buku merupakan salah satu sumber ilmu yang fungsinya masih sangat vital dalam menambah wawasan keilmuan kita. Hampir semua ilmu ataupun gagasan tertuang dalam buku. Kita dapat mengetahui pendapat para ahli dari buku. Untuk itu, kita sebagai generasi muda harus mempunyai minat membaca buku yang tinggi agar dapat memajukan negara kita yang masih berkembang ini.
    Minat baca di negara kita masih sangat rendah. Itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Budaya membaca harus ditanamkan sejak dini. Sebagai penerus negara kita, kita hendaknya mulai menumbuhkan budaya membaca dalam diri kita maupun di lingkungan sekitar kita. Selain untuk memperoleh pengetahuan dan mengisi waktu luang, membaca buku juga dapat memberikan banyak manfaat yang positif. Hernowo menyatakan bahwa membaca bukan sekedar membuat kita kaya akan pengetahuan. Membaca juga bukan sekedar meluaskan wawasan kita (Hernowo, 2009: 94). Karena dengan membaca buku dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan derajat bangsa.
    Tentu dalam memperoleh berbagai pengetahuan dari buku, kita harus dapat membaca dengan baik. Agar pengetahuan yang kita peroleh semakin banyak, kita juga harus gemar membaca buku. Membaca menjadikan diri kita sebagai tenaga kreatif, ruh yang membumbung tinggi, yang dalam bergerak maju, bangkit dari satu keadaan menuju keadaan lain atau membaca akan membuat diri kita sebagai manusia dapat menyelidiki kebenaran (Iqbal:1982).
    Sering kali bagi beberapa orang, membaca buku sangat menyita waktu. Untuk itu, sangatlah perlu kita menguasai bagaimana cara membaca buku dengan cepat tanpa mengabaikan makna yang tersirat dari  isi buku yang kita baca. Hal tersebut bertujuan agar kita masih dapat membaca walaupun aktivitas yang kita lakukan begitu padat.
    Dalam pelaksanaan membaca buku dengan cepat ada beberapa faktor yang dapat menghambat. Banyak orang yang mengalami kendala dalam menerapkan cara membaca dengan cepat. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal maupun faktor internal dari diri pembaca. Masalah yang sering terjadi adalah, seseorang mampu untuk membaca dengan cepat, tetapi makna yang ada dalam buku tersebut menjadi berkurang bahkan sering kali pesan atau ilmu yang terdapat dalam buku tersebut tidak dapat tersampaikan kepada pembaca dengan sebagaimana mestinya.
    Dalam makalah ini, kita akan memperdalam wawasan kita tentang maksud dari membaca cepat dan faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan membaca cepat serta mengatasi masalah yang timbul akibat memmbaca cepat itu sendiri. Agar semua orang dapat melakukan kegiatan ini dan tahu bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang ada.

    1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah

    1.2.1. Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dapat dikemukakan sebagai berikut:
    1.      Apakah hakikat pengertian membaca cepat?
    2.      Apa yang dapat menghambat seseorang dalam membaca cepat?
    3.      Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam membaca cepat?

    1.2.2. Pembatasan Masalah
    Membaca sangat penting bagi kehidupan kita. Tanpa membaca, hidup seperti hampa akan ilmu. Ilmu yang kita baca akan dengan mudah kita serap jika kita membacanya dengan teliti, cermat, dan mengetahui bagaimana cara membaca dengan baik dan benar serta dengan tidak menghabiskan waktu yang lama tentunya. Sering kali kita dijumpai dengan masalah-masalah yang sangat mengganggu kita pada saat membaca, diantaranya yaitu apa yang kita baca tidak diserap dengan baik oleh otak, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membaca,dan masih banyak lagi. Dalam karya ilmiah ini, kami akan membahas sedetail mungkin bagaimana cara-cara membaca cepat, faktor yang menghambat membaca cepat, serta bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut agar kita tidak terganggu oleh halitu dan kita pun menjadi gemar membaca.

    1.3. Tujuan Penulisan
    Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
    1.      Pengertian secara jelas tentang hakikat membaca cepat.
    2.      Hal-hal yang dapat menghambat seseorang dalam melaksanakan kegiatan membaca cepat.
    3.      Cara mengatasi hambatan dalam kegaitan membaca cepat.

    1.4. Metode dan Teknik Penulisan

    1.4.1. Metode Penulisan
      Metode penulisan dalam pembentukan karya ilmiah ini yaitu dengan metode deskriptif. Dimulai dengan penjelasan apa itu membaca, pengertian membaca cepat, jenis-jenis membaca cepat seperti skimming dan scanning, perbedaan skimming dan scanning, bagaimana teknik atau langkah-langkah melakukan membaca cepat, contoh pelaksanaan skimming dan scanning dalam kehidupan sehari-hari, faktor penghambat membaca cepat, serta dijelaskan pula bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut dan masih banyak lagi.

    1.4.2. Teknik Pengumpulan Data
      a. Metode Angket
    Kami memilih teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket karena metode ini menurut kami cukup efektif dan cenderung mudah. Angket ini kami bagikan kepada 10 orang siswa siswi di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 21 Bandung. Adapun angket tersebut dapat anda lihat pada pembahasan di Bab III.


    BAB II
    KAJIAN/LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian Membaca Cepat
    Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Menurut Bowman and Bowman (1991: 265) dalam padepokan-it.com membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Sri Hastuti mengungkapkan bahwa membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses memahami makna yang tersirat dan tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca merupakan salah satu hal yang kompleks. DePotter menyatakan dalam bukunya sebagai berikut.
    Walaupun membaca merupakan proses yang kompleks, tu merupakan salah satu hal yang dapat dicapai oleh otak manusia. Sebagian besar kita belajar pada usia enam atau tujuh tahun dengan perkembangannya kemampuan mental diusia dewasa, kita bahkan mampu mengatasi tantangan yang lebih besar. (DePotter, 2009).
    Membaca dapat diartikan sebagai salah satu ketrampilan berbahasa yang dianggap sebagai proses memahami makanya yang terdapat dalam kata-kata yang tertulis dan dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sepanjang hayat.
    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca cepat diartikan sebagai membaca dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Depdiknas, 2008). Sedangkan techonly13.wordpress.com menyatakan membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya.
    Pengertian tersebut tidak jauh berbeda  dengan id.forums.wordpress.com yang mengartikan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.
    Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang memprioritaskan waktu dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang banyak dengan tingkat pemahaman yang tinggi terhadap bahan yang dibacanya dalam waktu yang singkat.
    Imron Rosidi mengemukakan bahwa membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan .
    2.2. Jenis-jenis Membaca Cepat
    Membaca adalah jendela  dunia. Masyarakatnya sekarang sedang dilanda gelombang  informasi yang sangat deras sehingga secara personal tiap orang perlu memiliki filter memisahkan mana informasi yang bermanfaat dan mana yang sebaliknya. Karena itu, sekolah memiliki tanggungn jawab untuk meningkatkan kecerdasan warganya melalui peningkatan budaya baca yang handal.
    Mengantisipasi perubahan itu diperlukan minat membaca, kecepatan membaca dan kemampuan menarik kesimpulan atas gagasan yang ingin disampaikan penulisnya. Agar dapat lebih jauh menggunakan ilmu pengetahuan dari bacaan untuk meningkatkan kemaslahatan hidupnya.
    Wikipedia menyatakan bahwa kecepatan membaca orang dewasa di Amerika adalah 250-300 kpm (R.W. Bailey dan L.M. Bailey, 1999). Kecepatan tersebut juga dipengaruhi oleh media bacaannya, sekitar 200 kpm di media kertas dan 180 kpm di monitor komputer.
    Kondisi di atas menunjukkan perlu adanya usaha dari para guru untuk melatih siswa membaca cepat disertai pemahaman terhadap materi bacaan. Teknik membaca cepat yang dapat digunakan di antaranya adalah dengan skimming dan scanning.
    Skimming dan scanning adalah teknik membaca cepat yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang dihadapkan pada banyak literatur sementara hanya ada sedikit waktu untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kerancuan dalam membedakan antara skimming dan scanning. Keduanya merupakan teknik membaca cepat, hanya saja berbeda tujuan penggunaan.
    Komponen
    Skimming
    Scanning
    Pengertian
    Skimming digunakan untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks. Untuk mengetahui apakah suatu artikel sesuai dengan apa yang kita cari. Untuk menilai artikel tersebut, apakah menarik untuk dibaca lebih lanjut secara mendetail. Kecepatan membaca secara skimming biasanya sekitar 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa.
    Scanning digunakan untuk mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya, ini dilakukan jika Anda telah mengetahui dengan pasti apa yang Anda cari sehingga berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.
    Scanning berkaitan dengan menggerakan mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.

    Contoh
    skimming untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah halaman buku teks sehingga dapat memutuskan apakah buku tersebut berguna dan perlu dibaca lebih pelan dan mendetail.
    scanning untuk menemukan nomer tertentu di direktori telepon, kata di kamus.
    Strategi
    Langkah-langkah skimming :
    1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut.
    2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
    3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph
    4. Jangan membaca kata per kata. Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks. Carilah kata kunci atau keyword-nya
    5. Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut

    Langkah-langkah scanning :
    1. Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’.
    2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
    3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf

    Dalam prakteknya, skimming dan scanning seringkali digabung. Setelah melakukan skimming selanjutnya pembaca memutuskan teks tersebut menarik, lalu dilanjutkan dengan scanning lokasi informasi yang spesifik. Bisa juga sebaliknya, melakukan scanning ketika pertama kali menemukan sumber untuk menentukan apakah teks tersebut akan menjawab pertanyaan Anda dan selanjutnya melakukan skimming mencari pesan yang ingin disampaikan penulis atau gagasan utamanya.
    Jadi selain berusaha meningkatkan minat baca, maka guru juga harus mulai mensosialisasikan dan membiasakan siswanya untuk berlatih membaca cepat, baik itu skimming maupun scanning. Semua perlu dilakukan secara bertahap. Latihan sejak dini saat masih dibangku sekolah akan sangat membantu siswa ketika masuk dunia perkuliahan. Bukan hanya siswa yang bisa memanfaatkan teknik skimming dan scanning, tetapi juga guru dan semua orang yang membutuhkan bacaan sebagai sumber informasi dalam hidupnya.
    Sekarang, daya bangkit tiap sekolah ditentukan oleh kemampuan siswanya membaca. Untuk meningkatkan itu, mari berlatih dahulu. Perhatikan model dalam  artikel yang berbahasa Inggris. Lalu carilah model yang sepadan dalam bahasa Indonesia. 



    BAB III
    PEMBAHASAN

    3.1. Faktor Penghambat Membaca Cepat
    Dalam melakukan kegiatan membaca cepat, ada beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan tersebut. Penghambat membaca cepat ini biasanya diturunkan karena kegiatan membaca yang dilakukan sewaktu masih kecil. Kebiasaan-kebiasaan membaca waktu kecil menjadi terbawa sampai dewasa.
    Membaca dengan bersuara (vokalisasi), menggerakkan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari, menggerakkan kepala dari kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanak-kanak, merupakan kegitan yang menghambat (Soedarso, 2002:5). Selain hambatan tersebut, ada hambatan yang sulit diatasi adalah regresi dan subvokalisasi.
    Soedarso menjelaskan lebih rinci tentang hambatan-hambatan diatas sebagai berikut:
    1.      Vokalisasi
    Vokalisasi atau membaca dengan bersuara adalah salah satu hal yang mampu menghambat kecepatan dalam membaca cepat. Jika seseorang membaca dengan bersuara, maka seseorang melakukan dua pekerjaan sekaligus sehingga akan menghambat kecepatan membaca sekaligus pemahaman yang diperoleh (mualim.blogdetik.com). Itu berarti bahwa kita mengucapkan kata demi kata secara lengkap.
    2.      Gerakan Bibir
    Menggerakkan bibir ketika kita sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat. Itu sama saja dengan kita membaca dengan bersuara. Soedarso menambahkan kecepatan seseorang yang membaca dengan bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan seseorang yang membaca secara diam (Soedarso, 2002:5).
    3.      Gerakan Kepala
    Kebiasaan menggerakkan kepala saat membaca merupakan kebiasaan yang timbul pada masa kanak-kanak. Kebiasaan itu timbul karena dulu jangkauan mata kita sewaktu masih kecil, kurang mencukupi. Setelah dewasa, walaupun jangkauan mata kita sudah mencukupi, kita sulit meninggalkan kebiasaan menggerakkan kepala karena sudah sering dilakukan.
    4.      Menunjuk dengan Jari
    Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari ini juga merupakan kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu kita melakukan hal ini karena untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan tetapi, setelah dewasa, sudah barang tentu kemampuan membaca kita semakin meningkat kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Padahal membaca dengan menggunkan telunjuk jari atau benda lain dapat menghambat kecepatan membaca kita. Cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat menghambat membaca sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan mata (Soedarso, 2002:7).
    5.      Regresi
    Arif Wijaya menyatakan regresi ialah terjadinya pengulangan-pengulangan gerak mata pada unit-unit bahasa yang telah dibaca (arifwijaya.blogdetik.com). Hal tersebut biasanya terjadi karena kurang memahami kalimat yang dibacanya. Kebiasaan tersebut menjadi hambatan yang sangat serius dalam membaca.
    Regresi sering diiringi oleh beberapa sebab diantaranya adalah:
    a.       Kurang percaya diri terhadap apa yang sedang di baca.
    b.      Merasa ada sesuatu yang tertinggal.
    c.       Salah persepsi.
    d.      Terpaku pada detail.
    e.       Mempersoalkan tentang salah cetak, yakin ada salah ejaan, dan kata sulit.
    Menurut Soedarso (2002:6) melamun merupakan penyebab kebiasaan regresi. Melamun disebabkan karena kurang konsentrasi saat membaca. Sehingga menyebabkan ingin kembali mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca.
    6.      Subvokalisasi
    Subvokalisasi ini adalah suara yang biasa “ikut membaca” di dalam pikiran kita. Jadi waktu kita membaca, di dalam pikiran kita seperti ada suara yang menyuarakan bacaan itu (kiwod.com). Menurut Dwi, subvokalisasi ini juga menghambat karena kita jadi lebih memperhatikan bagaimana melafalkan daripada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang kita baca. Kebiasaan subvokalisasi ini akan menjadi penghambat pembaca dalam melakukan kegiatan membaca cepat, karena pembaca menjadi tidak fokus pada ide pokok bacaan tetapi terpecah menjadi cara pelafalannya juga.
    3.2. Cara Mengatasi Hambatan
    Walaupun dalam membaca cepat terdapat berbagai hambatan, tetapi ada cara untuk meminimalisasi hambatan tesebut. Berikut ini adalah cara-cara untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat berpengaruh dalam kecepatan membaca, daitaranya:
    1.      Vokalisasi
    Soedarso mengungkapkan cara untuk menghilangkan kebiasaan vokalisasi ini dapat dilakukan dengan cara menyiulkan suara dengan bibir, sementara itu aktifitas membaca tetap berlangsung. Pada waktu yang sama tangan diletakkan pada leher, dan diusahakan tidak ada getaran pada leher.
    2.      Gerakan Bibir
    Kebiasaan menggerakkan bibir ketika membaca dapat dihilangkan dengan melakukan kegiatan:
    a.       Merapatkan bibir kuat-kuat, dan menekankan lidah ke langit-langit mulut.
    b.      Mengunyah permen karet.
    c.       Mengambil pensil atau sesuatu yang lain yang cukup ringan, lalu menjepit dengan kedua bibir (bukan gigi), diusahakan agar pensil itu tidak bergerak.
    d.      Mengucapkan berulang-ulang, kata “satu, dua, tiga”.
    e.       Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tidak bersuara.
    3.      Gerakan Kepala
    Untuk menghilangkan kebiasaan gerakan kepala saat membaca dapat dilakukan cara sebagai berikut:
    a.      Meletakkan telunjuk jari ke pipi, dan menyandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala, maka gerakan itu harus segera dihentikan.
    b.      Memegang dagu dengan tangan seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala bergerak, maka gerakan itu harus segera dihentikan.
    c.      Meletakkan ujung telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak, maka gerakan itu harus segera dihentikan (Soedarso, 2002:6).
    4.      Menunjuk dengan Jari
    Kebiasaan menunjuk dengan jari ketika membaca dapat dihilangkan dengan melakukan kebiasaan menggunakan kedua tangan memegang buku yang dibaca, atau memasukkan tangan ke saku selama membaca.
    5.      Regresi
    Kebiasaan regresi ketika membaca dapat dihilangkan dengan  melakukan cara sebagai berikut:
    a.       Menanamkan kepercayaan diri. Jangan berusaha mengerti setiap kata atau kalimat dalam bacaan tersebut. Jangan terpaku pada detail, terus saja membaca jangan ikuti godaan untuk kembali ke belakang.
    b.      Menghadapi bahan bacaan tanpa perasaan ragu terhadap kesalahan yang dilakukan, jika dalam keadaan membaca, bacalah. Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan.

    6.      Subvokalisasi
    Cara menghilangkan subvokalisasi dalam membaca memang tidak mungkin, tetapi masih dapat diusahakan dengan cara melebarkan jangkauan mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap beberapa kata sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada melafalkanya.
    Christiana Ratri Yuliani dalam gubuk.sabda.org menyebutkan meskipun ada banyak masalah yang bisa menjadi penghambat dalam belajar membaca cepat, tidak berarti tidak ada jalan keluarnya. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.
    a.      Miliki kosakata yang luas
    Jika saat ini Anda masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum Anda ketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
    b.      Sikap tubuh
    Membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.
    c.      Membaca sepintas lalu
    Dengan membaca sepintas lalu, Anda bisa mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.

    d.      Konsentrasi
    Konsentrasi yang penuh menghindarkan Anda dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
    e.      Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan
    Mengingat kembali informasi yang baru saja Anda baca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.
    f.      Tujuan dari membaca itu sendiri
    Dengan menentukan tujuan dari membaca, Anda akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda atau seperti yang Anda inginkan.
    g.      Motivasi
    Motivasi yang jelas dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika Anda sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, Anda akan lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi dalam membaca.
    3.3. Pengumpulan Data Melalui Angket
              Menurut pengumpulan data yang kami peroleh melalui pengumpulan angket, rata-rata siswa-siswi SMA Negeri 21 Bandung pernah menggunakan motode membaca cepat dalam kehidupan sehari-harinya, namun hal tersebut tidak sering dilakukan karena kurangnya kepiawaian dalam membaca cepat. Untuk itu, perlu adanya pelatihan di sekolah, dirumah, dan di tempat-tempat lainnya agar kita terlatih dalam membaca cepat.
             




    BAB IV
    SIMPULAN DAN SARAN

    4.1. Simpulan
    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang memprioritaskan waktu dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang banyak dengan tingkat pemahaman yang tinggi terhadap bahan yang dibacanya dalam waktu yang singkat.
    Hal yang menghambat membaca cepat adalah kebiasaan sejak kecil seperti vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, menunjuk dengan jari, regresi, dan subvokalisasi. Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam membaca cepat dapat diatasi dengan miliki kosakata yang luas, sikap tubuh, membaca sepintas lalu, konsentrasi, retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan, tujuan dari membaca itu sendiri, dan motivasi.
    Dari perolehan angket juga, kami dapat menyimpulkan bahwa rata-rata siswa-siswi SMA Negeri 21 Bandung pernah melakukan metode membaca cepat namun tidak sering. Hal itu disebabkan karena kurangnya kepiawaian dalam membaca cepat sehingga menimbulkan rasa malas. Oleh karena itu, kita harus sering berlatih agar dapat menguasai metode membaca cepat karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita semua.

    4.2. Saran
    a.   Terampil membaca sebaiknya dilatih dan diajarkan mulai tingkat dasar,karena kemampuan membaca mempunyai pengaruh terhadap mata pelajaran lain.
    b.   Melatih membaca tepat, benar dan cepat menjadi tanggung jawab semuaguru dan bukan tanggung jawab guru bahasa Indonesia saja.




    DAFTAR PUSTAKA
    Arif Wijaya. 2009. http://arifwijaya.blogdetik.com/2009/10/29/penghambat-membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 11.36 WIB
    Christiana Ratri Yuliani. http://gubuk.sabda.org/mengatasi_masalah_masalah_dalam_membaca_cepat diunduh pada 13 Mei 2012 pukul 20.34 WIB.
    Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    DePotter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2009. Quantum Learning. Bamdung: Mizan Pustaka.
    Dwi Antiningsih. 2010. http://dwi-n10tangsel.blogspot.com/2010/01/penghambat-membaca-cepat.html diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 10.19 WIB.
    http://kiwod.com/tag/membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 20.12 WIB.
    http://mualim.blogdetik.com/2009/10/21/penghambat-membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 20.07 WIB.
    http://padepokan-it.com/2010/01/27/arti-membaca/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012  pukul 19.45 WIB.
    http://techonly13.wordpress.com/2009/08/26/membaca-cepat/ diunduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 19.52 WIB.
    Hernowo. 2009. Mengikat Makna Update: Membaca dan Menulis yang Memberdayakan. Bandung: Mizan Pustaka.
    Imron Rosidi. 2009. http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/05/membaca-cepat.html di unduh pada tanggal 13 Mei 2012 pukul 19.34 WIB.
    Muhammad Iqbal. 1982. Membangun Pikiran Agama dalam Islam. Jakarta: Tintamas.
    Soedarso. 2002. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
    Sri Hastuti. 2010. Membaca Cepat dan Kritis Ringkasan Materi.






    LAMPIRAN
    Perolehan data melalui angket, disebarkan di kawasan SMAN 21 Bandung.
    Nama : Bianca Ajeng Larasati
    Kelas : XI IPA 3
    1.      Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?    
    Jawab: Salah dalam membaca kalimat atau kata.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: kadang-kadang.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: sering membaca buku di perpustakaan.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: Iya, misalnya untuk membaca soal yang panjang pada saat ulangan, membaca novel, dll.

    Nama: Aliefa Edith Sabrina Harditya
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: adanya suara bising yang mengganggu, gangguan dari alat komunikasi, dan lain lain.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: sering.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: membaca di tempat yang nyaman dan sepi.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: sangat bermanfaat, melatih untuk ke jenjang yang lebih tinggi.

    Nama: Siti Rohmah Sakinah
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: lingkungan sekitar yang bising, mood, kurangnya konsentrasi, dan malas.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: kadang-kadang.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: membaca di tempat yang sunyi dan tenang.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, menambah pengethauan dan mempersingkat waktu.

    Nama: Reicinta Putri Nilahasti
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: gerakan tubuh yang tidak perlu, kurangnya konsenterasi, adanya pengalih perhatian.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: sering.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: sering-sering membaca, dan membiasakan diri dengan membaca cepat.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, misalnya pada saat kita ujian, kita bisa mempersingkat waktu untuk membaca soal. Selain itu, membaca cepat juga menghemat waktu dan dapat meningkatkan wawasan.

    Nama: Revi Suhaya
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: kurangnya konsentrasi, malas.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: tidak.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: Harus memiliki kemauan dari dalam diri sendiri untuk melakukan membaca cepat.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: Ya, supaya waktu yang kita gunakan tidak sia-sia.

    Nama: Isma Yuniar
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: malas.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: kadang-kadang.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: menumbuhkan keinginan dalam diri sendiri dan yakin dengan membaca cepat waktu tidak akan terbuang sia-sia.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, agar waktu idakterbuang sia-sia.

    Nama: Anjeng Sunsun
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: kurangnya kelihaian mata dalam membaca.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: tidak.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: membaca komik setiap hari.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, agar dapat dengan cepatnya menentukan ide pokok dalam suatu tulisan.



    Nama: Dio Mohammad Haekal
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: malas.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: tidak.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: mempersingkat kata.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, karena waktu yang kita butuhkan untuk membaca pun cendrung lebih cepat.

    Nama: Ilham Muhammad Zein
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: ketidaksemangatan dalam membaca.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: kadang-kadang.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: Jangan menyerah untuk berlatih membaca cepat.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: tidak, karena menurut saya hal tersebut kurang begitu dibutuhkan.

    Nama: Ranto Putra Leonardo
    Kelas: XI IPA 3
    1.       Menurut anda faktor apa yang paling menghambat kecepatan membaca?
    Jawab: ada yang mengganggu, kalau mau bersin, ada yang gatal, dan jika terburu- buru.
    2.      Seringkah anda melaksanakan kegiatan membaca cepat?
    Jawab: sering.
    3.      Menurut anda bagaimana solusi untuk meningkatkan membaca cepat?
    Jawab: latihan terus menerus.
    4.      Bermanfaatkah kegiatan membaca cepat? Jika ya, untuk apa?
    Jawab: ya, misalnya dalam UN yang membutuhkan waktu sesingkat mungkin dalam mengerjakan soal yang begitu panjang, kita hanya cukup menggunakan metode membaca cepat saja.
  • 0 komentar:

    Diberdayakan oleh Blogger.

    GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    ADDRESS

    Bandung City, Indonesia

    EMAIL

    edestikarani@gmail.com

    MOBILE

    +62 859 5006 9490

    LINE

    estides