Seoul, I Miss You
Akhirnya tamat juga baca novelnya ades. "Seoul, I Miss U" judulnya. Padahal novel ini udah dipinjem beberapa minggu lalu dan baru tamat tadi. Ya ampuuun, maaf ya des habis sibuk ga penting sih jadinya ga sempet baca.
Novel karangan Christina Juzwar ini seru di bagian tengah menuju akhir. Apalagi saat Alexandra alias si cewenya bingung memilih antara Vino, so cowo ganteng, pinter, baik, dan ketua OSIS dengan Jae Yun, cowo dari korea yang punya kepribadian ganda.
Sinopsisnya gini...
Alexandra Terry. Seorang anti sosial yang terlalu cuek. Suatu saat ia dihadapkan pada dua pilihan yang pernah sama sekali ia rasakan, cinta. Saat ia mulai meyakini hatinya dan mulai memilih. Lelaki pilihan justru pergi tanpa kata perpisahan satu patah kata pun. Pilihan Alexa pun terpaksa jatuh pada hal melupakan. Hingga pada sebuah kesempatan, dirinya dipertemukan lagi dengan lelaki pilihannya di negara yang membawa berbagai kenangan.
Memahami sebuah persahabatan memang cukup rumit. Ada banyak teka-teki dan rahasia tersimpan di balik persahabatan yang terjalin di antara dua makhluk. Kadang, persahabatan itu indah, penuh warna dan pengorbanan. Namun, terkadang juga persahabatan itu penuh intrik, persaingan, serta problematika yang kerap terjadi.
Tak selamanya persahabatan itu indah.Mungkin, kalimat itu sangat cocok untuk menggambarkan kisah persahabatan dalam novel Seoul, I Miss You karya Christina Juzwar ini.
Alexandra tak pernah menduga bahwa dia akan bertemu dengan seorang sahabat yang mampu mengubah sifat pendiam dan pemalunya di sekolah. Sebelum di kelasnya kedatangan siswa baru asal Seoul, Korea Selatan bernama Jae Yun, Alexa dikenal sebagai cewek yang pendiam. Kuper (kurang pergaulan), kata sebagian besar temannya.
Sebenarnya Alexa menyadari kelemahan dirinya yang kurang bisa bergaul. Dia selalu grogi ketika berhadapan dengan makhluk laki-laki yang dianugerahi Tuhan kegantengan. Untunglah dia mengalihkan kesendiriannya di kelas dengan buku gambar yang sering dibawanya untuk menggambar sketsa dan menenggelamkan diri dalam ruang imajinasinya. Sampai akhirnya, datanglah cowok bermata sipit yang—karena tidak ada pilihan lain—harus duduk sebangku dengannya.
Sifat pemalu dan grogi yang selama ini dimiliki Alexa semakin parah ketika setiap hari harus berdekatan dengan cowok ganteng yang menjadi sorotan hampir semua cewek di sekolahnya itu. Meskipun setiap hari duduk sebangku, Alexa tidak berani bertegur sapa dengan Jae Yun. Pun untuk sekadar ‘say hello’ setiap mereka bertemu di kelas. Hingga akhirnya, suatu hari Jae Yun menawari Alexa ketika dia hendak membeli jajan di kantin. Dan, diam-diam Alexa merasa penasaran dengan siswa baru yang dingin seperti patung salju itu.
Jae Yun sebenarnya berdarah Indonesia. Papanya asli Indonesia, makanya tidak heran jika Jae Yun merasa akrab dengan negara kelahiran Appa-nya itu. Jae Yun sering bosan dengan sekolah yang baru disinggahinya. Atas saran Ahjumma Ha Ra, kakak perempuan Mamanya, Jae Yun pindah sekolah ke Indonesia saat duduk di kelas Dua Belas. Ahjuma Ha Ra berharap, Jae Yun betah dan bertahan di sekolah barunya sampai keponakannya itu lulus.
Sebagaimana Ha Ra, Jae Yun juga menyukai musik piano. Di mata Ahjuma-nya Jae Yun sudah mampu menguasai permainan musik piano, sehingga dia merasa keponakannya pantas menggantikannya untuk mengajar les ketika dia berhalangan mengajar.
Dan, Jae Yun tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya ketika murid les piano yang akan diajarinya adalah cewek pendiam yang duduk sebangku dengannya di sekolah; Alexandra. Alexa pun terkejut, karena kata Mamanya, guru les itu bernama Ha Ra. Tapi, kenapa justru yang ada di hadapannya itu si patung salju?Sejak pertemuan di rumah Jae Yun dalam les piano, Alexa baru menyadari bahwa Jae Yun juga penyuka musik sehingga oleh bibinya diberi kepercayaan untuk menggantikannya mengajar piano.
Kedekatan antara Jae Yun dan Alexa mulai terlihat sejak mereka bertemu dalam les dan sempat membuat beberapa temannya kaget bukan kepalang. Mereka heran, kenapa cewek sekuper Alexa bisa dekat dengan cowok yang mirip bintang film Korea itu? Yang paling merasa tersaingi adalah Zola dan Nina, dua cewek yang selama ini mengincar Jae Yun sejak kehadirannya di sekolah.
Sebenernya masih ada hal seru lainnya tapi kalo di ceritain semua disini rugi dong penulis ga dapet untung, jadi mending beli aja deh novelnya di toko buku terdekat okeh ;)