read more
Sejarah
Evanescence pertama kali didirikan oleh
Amy Lee dan mantan gitaris
Ben Moody. Mereka berdua berjumpa pada sebuah kamp anak muda di
Arkansas,
dimana Moody mendengar Lee bermain lagu
I'd Do Anything for Love (But I Won't Do That) karangan
Meat Loaf pada sebuah
piano.
Kemudian pasangan ini menemukan bahwa mereka sama-sama tertarik terhadap
Jimi Hendrix dan
Björk.
Kemudian mereka bersama-sama menulis lagu (yang pertama adalah
"Solitude" oleh Amy Lee, diikuti dengan "Understanding" oleh Ben Moody,
"Give Unto Me" oleh Amy Lee. Kemudian lagu keempat yang mereka tulis
adalah "My Immortal"). Lagu-lagu ini lalu diubah sedikit secara lirik
dan musiknya oleh Ashley Hincher. Oleh karena itu nama keduanya
ditemukan pada bagian
credit.
Untuk beberapa saat, mereka tidak dapat menemukan musisi lainnya yang
bisa bermain dengan mereka dan tidak memiliki dana untuk membayar
asistensi profesional, jadi mereka tidak bisa bermain musik secara live.
Namun dua lagu mereka "Understanding" dan "Give Unto Me", bisa masuk
tangga musik lokal dan permintaan untuk pertunjukan
live mulai
meningkat. Setelah grup ini akhirnya bisa berpentas, mereka akhirnya
menjadi salah satu pementasan terpopuler di daerah mereka. Mereka
berpentas menggunakan beberapa nama termasuk "Childish Intentions" dan
"Stricken," sebelum memutuskan untuk menggunakan nama "Evanescence"
(yang artinya adalah "berpudar", atau "menguap seperti asap"). Amy
pernah berkata bahwa ia menyenangi nama ini karena nama ini misterius
dan gelap dan meninggalkan kesan yang mendalam dalam benak seseorang.
Oleh karena itu ia menginginkan nama ini.
Karya-karya Awal
Album perdana mereka,
Origin (dirilis tahun
2000), kurang dikenal oleh masyarakat pecinta musik. Evanescence juga merilis dua
EP, yang sekarang sangat dicari-cari para kolektor karena sangat langka:
Evanescence EP (
1998)
dimana ada sekitar 100 eksemplar dan,
Sound Asleep EP, yang juga dikenal sebagai
Whisper EP (
1999), dan terbatas pada 50 eksemplar.
Tidak aneh,
Origin dan kedua EP ini mengandung versi-versi
demo dari beberapa lagu yang ada di album perdana mereka. Bahkan,
rekaman lagu "My Immortal" juga ditemukan di
Fallen selain terdapat di
Origin,
dikurangi beberapa instrumen pengiring. Namun Amy Lee sendiri
menganggap bahwa rekaman ini bukan sebuah album yang sejati namun hanya
sebuah kumpulan lagu-lagu demo (di mana beberapa di antara tidak
dipentaskan secara baik) yang dikirimkan ke perusahaan-perusahaan musik.
Hanya 2.500 eksemplar dari rekaman ini yang pernah dibuat dan dengan
ini membatasi
availability-nya hanya kepada beberapa yang mujur
bisa membelinya pada tahun-tahun awal atau kepada mereka yang bersedia
membayar ratusan dolar. Sebagai reaksi, Amy Lee bahkan mendorong para
penggemar untuk men-
download-nya dari
internet pada sebuah wawancara.
Tidak mengherankan beberapa perusahaan pembajakan menjual rekaman-rekaman bajakan
Origin,
biasanya sebagai "rilis ulang Rusia" dan pada harga yang tinggi. Oleh
karena itu disarankan bahwa para penggemar seyogyanya jangan membuang
uang mereka pada sebuah eksemplar
Origin karena kemungkinan besar bukan eksemplar asli dan tidak menguntungkan grup ini lagi.
Fallen
Album utama pertama mereka "
Fallen"
sudah mendapatkan penghargaan 6x Platinum, dan berada selama 43 pada
Billboard Top 10. Lalu lebih dari 12 juta eksemplar album ini laku
terjual.
Single Evanescence utama yang pertama; "
Bring Me to Life" merupakan sebuah dobrakan dunia bagi band ini dan mencapai urutan ke-5 pada
Billboard Hot 100 di
Amerika Serikat, sementara "
My Immortal" yang sama-sama populer mencapai urutan ke-7 di AS. Lalu dimasukkannya lagu-lagu ini dalam
soundtrack film
Daredevil menolong mereka menjadi populer dan membuat posisi mereka di dunia musik menjadi kokoh.
Lalu
single "Bring Me to Life" juga mendapatkan pengakuan untuk band ini pada
Grammy Awards of 2004,
dimana band ini diberi penghargaan
Grammy Award for Best Hard Rock Performance. Pada waktu yang sama, Evanescence juga diberi penghargaan
Grammy Award for Best New Artist.
Dua
single dari album
Fallen yang dirilis termasuk "
Going Under" dan "
Everybody's Fool", yang juga dibuatkan video klip.
Lalu lagu
Breathe No More yang sebelumnya belum dirilis, termasuk pada
soundtrack film
Elektra yang dirilis tahun 2005.
Kepergian Ben
Pada
22 Oktober 2003,
Moody secara tiba-tiba meninggalkan band ini, padahal sedang berada di
tengah-tengah tur Eropa. Alasannya mula-mula yang dilaporkan karena
mereka mengalami "perbedaan secara kreatif." Namun pada sebuah wawancara
beberapa bulan kemudian,
[1], Amy Lee berkata: "Kami mencapai suatu titik
dimana jika tidak sesuatu halpun berubah, kami tidak akan bisa membuat album kedua."
Setelah saat itu, Amy Lee pernah berkata bahwa kepergiaan Ben hampir
bisa dikatakan melegakan karena keberadaannya menciptakan ketegangan
dalam band. Terry Balsamo dari band
Cold mengganti Moody. Belum lama ini Moody mengaku dalam sebuah wawancara bahwa ia mengidap
bipolar disorder,
namun meninggalkan terapi narkoba dan alkohol ketika ia sedang terlihat
pertikaian dengan Evanescence. Ia juga berkata bahwa lagu yang
ditulisnya ketika kepergiannya secara tiba-tiba dan berjudul "10/22",
mula-mula ditulisnya untuk menjelek-jelekkan Amy Lee. Namun setelah
berintrospeksi Moody membeberkan bahwa ia sebenarnya membicarakan
dirinya sendiri dan bukan Lee.
Anywhere But Home
Anywhere But Home dirilis pada tahun 2004 pada format DVD/CD. .
DVD ini merupakan rekaman dari pertunjukan mereka di
Paris beserta beberapa fitur di belakang panggung, seperti penandatanganan CD dan
warming up. CD-nya sendiri berisi beberapa lagu yang sebelumnya belum pernah dirilis seperti "Missing", "Breathe No More" (dari film
Elektra) dan "Farther Away". Lalu dalam CD ini terdapat pula lagu
cover Korn "Thoughtless" yang pernah mereka mainkan pada beberapa pertunjukan
live.
The Chronicles Of Narnia
Amy Lee diminta untuk menulis sebuah lagu tema untuk versi film tahun 2005
The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe,
namun lagunya ditolak oleh para produser karena dianggap "terlalu gelap
dan bersifat epos". Lee kala itu berpikir untuk menyesuaikan lagunya,
namun akhirnya ia memutuskan bahwa "ia tidak akan pernah berkompromi
mengenai karya seninya untuk apapun."
Lee sudah memberikan sinyal bahwa para penggemar bisa mendengarkan
lagu Nanrnia yang tak terpakai ini di masa depan. Pada halaman web
EvBoard,
papan pesan resmi Evanescence, Amy Lee berkata bahwa tidak ada yang
hilang dan bahwa lagu ini merupakan bahan yang menarik untuk album baru
mereka.
The Open Door
The Open Door adalah album studio kedua oleh Evanescence. Pertama
kali dirilis di Polandia pada tanggal 25 September 2006, melalui Wind-up
Records dan kemudian di lebih dari 20 negara lain di seluruh dunia.
Semula direncanakan dirilis pada Maret 2006, tanggal rilis The Open Door
berubah karena stroke gitaris Terry Balsamkeper, hilangnya mantan
manajer band dan Will Boyd dan kepergian Ben Moody dari band. Album ini
melambangkan awal yang baru untuk band ini, menggabungkan elemen-elemen
baru dalam musik lama mereka seperti gothic rock, simfoni rock dan musik
pop serta paduan suara di beberapa lagu. Proses menulis untuk album
berjangka waktu lebih dari 18 bulan dan sebagian besar lagu itu ditulis
oleh Amy Lee dan Terry Balsamo, sedangkan yang diproduksi oleh Dave
Fortman. Pada Oktober 2011 mereka telah menjual lebih dari dua juta kopi
di Amerika Serikat dan lebih dari enam juta kopi di seluruh dunia.
"Call Me When You're Sober" dirilis secara digital sebagai single
pertama dari album pada 4 September 2006 dan kemudian dirilis sebagai CD
pada 27 September. Menduduki posisi 10 di Billboard Hot 100 dan meraih
posisi 20 teratas dalam tangga lagu lebih beberapa internasional.
"Lithium" dirilis sebagai single kedua pada tanggal 1 Januari 2007
sedangkan "Sweet Sacrifice" dirilis sebagai single internasional ketiga
dari album pada tanggal 5 Mei 2007. "Good Enough" dirilis sebagai single
keempat dari album namun gagal tercatat di tangga lagu musik.
EvanescenceEvanescence adalah self-titled album studio ketiga oleh Evanescence.
Album ini dirilis pada tanggal 7 Oktober, 2011 oleh Wind-up Records.
Band ini memulai proses menulis album pada Juni 2009. Peluncuran album
ini diubah beberapa kali; pada 22 Februari 2010, band ini masuk studio
dengan produser Steve Lillywhite, tetapi kemudian mereka berhenti
rekaman album dengannya karena dia "tidak pas". Selama waktu itu album
ini dijadwalkan untuk rilis 2010 Agustus atau September, tapi Lee
kemudian mengumumkan bahwa Evanescence telah meninggalkan studio untuk
menulis lebih banyak bahan. Pada tanggal 11 April 2011, band kembali ke
studio dengan produser baru, Nick Raskulinecz. Menurut Lee, band ini
mendapat pengaruh dari Björk, Depeche Mode, Massive Attack, MGMT dan
Portishead. Lagu di Evanescence mengandung unsur gothic rock, nu-metal
dan hard rock serta elemen elektro baru. Setelah dirilis, album menerima
tanggapan positif dari kritikus musik yang umumnya memuji unsur musik
baru dalam suara lagu dan vokal Lee. Namun, beberapa dari mereka
mengkritiknya mirip dengan materi band yang lebih tua. Single pertama
dari album, "What You Want", dirilis pada tanggal 9 Agustus 2011. "My
Heart Is Broken", single kedua dari album, dirilis pada tanggal 11
November 2011. "Lost in Paradise" dirilis secara internasional pada 25
Mei 2012. "The Other Side" resmi dirilis di U.S. Alternative and Modern
Rock Radio pada tanggal 11 Juni 2012. Kemudian selama sesi dengan Nick
Raskulincecz, Lee berbicara tentang tema album, "Saya mendapatkan
inspirasi oleh alam. Laut adalah temanya.. Kehancuran juga dijadikan
tema album, tanpa harus menawarkan solusi." Dia menambahkan bahwa band
ini menggunakan banyak instrumen baru seperti harpa, synthesizer dan
keyboard klasik. Sebuah remix dari Renholdër "Made of Stone" muncul di
soundtrack dan di penutup film Underworld :Awakening dan remix Photek
dari "A New Way To Bleed" disertakan pada soundtrack The Avengers,
Avengers Assemble: Music from and Inspired by the Motion Picture.
Kontroversi Kekristenan
Pada awalnya Evanescence dianggap sebagai bagian dari
Christian rock
dan bahkan album mereka dijual di toko-toko Kristen. Anggapan ini
muncul karena dalam lagu "Tourniquet" terdapat lirik,"Will I be denied
Christ, tourniquet, my suicide." Lagu ini sebenarnya bukan karya Amy Lee
maupun Ben Moody, karena lagu tersebut ditulis oleh Rocky Gray (mantan
drummer Evanescence) untuk band-nya, Soul Embraced, sebelum memutuskan
untuk berpisah dengan Soul Embraced dan bergabung dengan Evanescence.
Namun para anggota band ini sudah menyatakan bahwa mereka tidak mau
dianggap sebagai sebuah grup
Christian rock, apalagi setelah
Moody memaki-maki pada sebuah wawancara. Tidak lama kemudian toko-toko
Kristen menghilangkan album-album mereka dari rak-rak mereka. Setelah
itu Amy Lee menyatakan bahwa mereka BUKAN sebuah grup Kristen dan akan
menghargai apabila gosip ini akan berhenti.
Persamaan
Band ini seringkali disamakan dengan band
nu-metal seperti
Linkin Park,
P.O.D. dan
Papa Roach,
namun banyak penggemar yang menolak karena persamaan ini kurang tepat
karena hanya berdasarkan lagu "Bring Me to Life" saja, yang juga
menampilkan vokalis
12 Stones; Paul McCoy yang bermain musik bergaya
rap pada beberapa bagian pendek lagu ini. Namun hal ini tidaklah representatif bagi kebanyakan lagu-lagu mereka, baik di album
Fallen maupun karya-karya mereka yang lebih awal. Evanescence juga disamakan dengan band-band seperti
In Winter,
Lacuna Coil,
Nightwish, dan
Within Temptation, yang semuanya memakai vokalis wanita dan tema-tema lirik yang gelap, namun band-band terakhir ini biasa dianggap
symphonic metal/
gothic metal dan bukan rock.
Pada saat pementasan secara live, Evanescence seringkali memainkan lagu-lagu
cover dari band-band semasa seperti
A Perfect Circle,
The Offspring,
Garbage,
Metallica, dan
Korn. Mereka juga pernah mementaskan lagu-lagu grup
rock alternatif yang sudah dibubarkan seperti
Soundgarden dan
The Smashing Pumpkins.