Desember 2007
Sepulang sekolah, aku, Nada, Laisa, Winda kaya biasa pulang
bareng. Begitu di jalan, kebetulan aku ngeliat ada pameran ikan, bunga, dll di
MTC. Waktu itu juga aku lagi ngebet banget pengen beli kura-kura brazil. Ya
soalnya aku tuh suka banget sama binatang lucu kaya kura-kura. Akhirnya akupun
memutuskan untuk berhenti di MTC, tentu saja aku minta anter temenku yang
bertiga itu.
Akupun nyebrang dan sampailah kami di pameran ikan-ikanan.
Disana aku ngeliat berbagai jenis kura-kura. Lucu sekali mereka. Aku pengen
beli semua sebenernya tapi karena duitnya cuma pas buat beli seekor yaaaa
gimana lagi T_T
Sambil berjalan menelusuri pameran ikan itu, aku ngeliat
jenis kura-kura yang lagi aku pengenin, ya, kura-kura brazil! Tanpa basa-basi
akupun langsung menghampiri penjualnya dan menanyakan harga kura-kura itu.
Mereka kecil, hijau, lucu, dan menggemaskan. Dan kata tukang jualannya harganya
itu Rp20.000,-. Wow, aku kira harganya cuma sekitar 5ribuan tapi ternyata
semahal itu-__-. Akupun menawar harganya, dan didapatlah harga Rp20.000,- +
makanannya. Ah, gapapalah, uang tidak bisa menggambarkan kebahagiaanku saat
itu. Aku sangat senang sekali.
Kemudian kami ber4pun pulang. Sesekali aku ngeliat
kura-kuraku yang lucu imut itu karena takut di kenapa-kenapa. Rasanya aku
pengen cepet pulang dan bermain bersamanya.
Kura-kuraku yang
manis, kamu mau kan jadi sahabatku yang baik? Yang selalu nemenin aku kapan aja,
dimana aja. Aku pengen kamu bisa ngobatin kesepian aku waktu aku lagi sendiri,
nemenin aku waktu aku lagi ketakutan. Aku pengen kamu jadi sesosok sahabat
walaupun kamu bukan manusia. Aku yakin kamu punya hati yang bisa bicara
denganku J Semoga kita akan tumbuh
bersama selamanya.
Sesampainya dirumah aku langsung membuka pintu dan mengucap
salam dan langsung berteriak pada ibuku, “bu punya ember ga? Eti beli
kura-kura:D”. Ibuku menjawab, “dipake ember mah, ini aja nih bekas tempat kueh,
da kecil ini kura-kuranya (sambil menyodorkan tempat kue yang terbuat dari
plastik)”. Akupun memasukkan kura-kura itu kedalam toples dan memberinya air
sedikit.
Sepanjang hari aku bermain dengan kura-kuraku sampai ibuku
memberi nama dia “Kuti” alias Kura-kura Esti. Kini dia punya nama yang setiap
hari aku panggil-panggil. Makin hari, Kuti semakin jinak dan semakin dekat
denganku. Ia lincah dan tidak takut dengan manusia. Oh Kuti, kamu lucu sekali,
rasanya aku pengen meluk kamu Kuti :’)
Malam harinya, seperti biasa aku tidak bisa tidur karena
ketakutan. Aku melihat kearah Kuti yang sedang tertidur lucu. Aku ambil dia dan
aku bawa dia tidur di sampingku. Baru aku bisa tidur:D
Namun, ketika aku beranjak naik kelas ke kelas berikutnya,
entah kenapa aku malah jadi mengabaikan kuti. Dia jadi ga terurus. Dulu, tiap
hari kandangnya selalu aku ganti, tapi sekarang aku sering menunda-nunda bahkan
sampai Ibu aku yang nyuruh pun kadang ga suka aku kerjain. Pernah juga
kandangnya sampe dibersihin sama si aa gara-gara ibu ngomel-ngomel Kutinya bau
dan akunya belum pulang sekolah saat itu.
Mungkin karena aku abaikan, kuti pernah gamau makan dan dia
murung terus. Aku takut di kena penyakit dan aku gatau nyembuhinnya pake apa.
Kuti, kamu sakit apa?
Kamu kenapa gamau makan? Maafin aku Kuti gara-gara aku gangurus kamu dengan
baik kamu jadi kaya gini. Aku janji aku bakal ngerawat kamu kaya dulu lagi
asalkan kamu sembuh ya Kuti, pliiiiisss :’(
Lama-kelamaan, karena aku sering merhatiin Kuti, Kuti pun
sembuh dan kembali seperti sedia kala. Tapi Kuti nampaknya tidak sekecil dulu,
dia kini bertambah besar dan kandangnya terlihat sempit dan harus diganti.
Akupun bertanya pada ibuku, “Bu, ada wadah lagi ga buat Kuti, kasian sempiteun”,
Ibuku menjawab, “ada nih bekas kerupuk, pake aja”. Tempatnya memang agak besar
buat Kuti dan dia pun punya rumah baru.
Nah udah gak kerasa, aku udah hidup bareng Kuti selama 4
taun, dan bentar lagi, bulan Desember Kuti ulang taun. Aku pengennya ngasih
rumah baru buat dia biar dia bisa bebas bergerak, ga kaya sekarang ini yang
geraknya Cuma bisa muter 360 derajat doang. Tragis sekali hidupmu kuti yang
harus diurus sama aku :’(
Kuti, selamat ulang
tahun sayang. Kita udah hidup bersama selama 4 tahun. Aku urus kamu dari kamu
kecil sampai kamu sebesar ini. Ga kerasa ya Kuti. Maaf aku belum bisa ngasih
kado soalnya si Ibu ga ngasih uangnnya buat beli kandang, Kuti:’( mungkin
sebentar lagi rumah kamu bakal berubah jadi aquarium. Kata bapa aquarium yang
di atas mau dijadiin kandang kamu, tapi gatau kapan. Aku juga belum bisa cariin
jodoh buat kamu, Kuti. Maaf ya 4 taun kamu lajang :( Kuti, tetep temenin aku
ya, tetep jadi sahabat baik aku yang setia ngehibur aku kapan aja:) Aku sayang
kamu Kuti. Kamu binatang yang paling aku sayang dari kelinci, burung, ikan,
kumang, yang pernah aku punya sebelumnya. Aku ga pengen nasib kamu sama kaya
nasib mereka yang kebanyakan mati dan kabur :( Pokonya kamu harus tetep bareng
sama aku yaaaaa!
Januari 2012,
Kaya biasa aku ngelepasin dia di rumah biar dia ga bosen
diem di kandangnya yang sempit itu. Akupun makan dan membiarkan Kuti lepas
begitu saja dari jangkauanku. Aku yakin Kuti tidak akan kemana-mana karena kuti
itu kura-kura yang baik. Lama kelamaan, aku malah lupa sama Kuti. Berjam-jam
Kuti dilepasin giitu aja. Langsung aku melangkah ke ruang tamu tepatnya dibawah
kursi tempat biasa Kuti nongkrong kalo lagi dilepasin. Begitu aku ngeliat ke
kolong kursi, lah, ko kuti gaada sih :( Aku pun berjalan menuju meja komputer,
mungkin saja dia disana, tapi ko gaada juga sih? Aku pun mulai waswas. Aku
segera berlari ke kamar dan mencari ke setiap sudut, tapi Kuti tetap gaada! Aku
mulai setres dan aku mulai bertanya-tanya ke si aa, bapa, ibu, kemana kuti? Liat
kuti ga? Bantuin cari kuti! Akupun mengecek kembali ke ruang tamu. Aku melihat
pintu ruang tamu yang sedikit terbuka. Apakah kuti keluar sana? Badannya kan
gamungkin cukup untuk keluar lewat celah ini. Akupun segera mencari ke halaman
dan Kuti tetap saja ga ada. Nampaknya air mata ini mulai jatuh membasahi pipi.
Kutiiiiiii, kamu
kemana? Kamu kenapa pergi dari aku? Aku salah apa? Perhatian aku selama ini
sia-sia buat kamu? Aku masih ngubutuhin kamu kuti, ayo cepet balik lagi kesini.
Anggep aja aku ibu kamu kuti:( plis kuti plis. Aku bakal kesepian kalo gaada
kamu!!!!!!
Kuti kini telah tiada. Dia pergi tanpa meninggalkan jejak
yang jelas. Dia mungkin sudah bosan tinggal dirumah ini dan ingin mencari
pengurus yang baru. Sekarang, aku kesepian lagi tanpa kuti. Aku kini lebih
sering diam menyendiri di kamar. Aku ngerasa ada yang ga lengkap. Aku ngerasa
kehilangan sesuatu yang berharga :( dan itu semua Cuma gara-gara keteledoran
aku sendiri. Bodoh banget ya aku sampai ngebiarin pintu ngebuka pas kuti lagi
dilepasin!!!!!!!!
Kuti, jaga diri baik-baik ya. Aku belum sempat mengajarimu
bagaimana bertahan hidup yang baik di luar sana. Kalau kamu masih inget aku,
balik lagi kesini ya Kuti. Aku selalu menyambut kedatangan kamu :')
0 komentar:
Posting Komentar