• The Day Before Tomorrow (14 August 2012)

    Hari yang paling paling palinggggggg melelahkan.......

    Sebenernya cerita ini belum boleh diposting hari ini dulu soalnya bahaya takut yang bersangkutan baca. Tapi gara-gara aku udah ga tahan terus takut lupa kejadiannya nih yaudah aku posting cepet-cepet.

    Hari ini, 13 Agustus 2012, Aku, Shinta, Siti, Wiwit pergi ke sebuah tempat buat beli kado Ades (aduh semoga ades gabaca yah). Sebelumnya, ya kami berempat plus Edith udah ngerencanain dan sharing-sharing tentang rencana A dan B yang semuanya gatot alias gagat tolal dan kami semua kehabisan ide buat bikin yang C soalnya waktu udah mepet banget dan besok dia udah ulang tahun. Kado juga belum dibeli, akhirnya kita putuskan untuk pergi beli kado saat itu juga.

    Waktu kami berempat berangkat ke TKP, itu badan saya okey okey aja walaupun panasnya naudzubillah tapi semangat tetep berkobar-kobar sebanding sama panasnya hawa di Bandung Kota Kembang yang ternyata bu**shi*. Aduuuhhh,Bandung kenapa yaa?-_-
    Kami berempat jalan dari sekolah menuju jalan raya yang jaraknya jauh banget. Ya maklum lah sekolah saya rada-rada pelosok gitu. Tapi jangan salah, murid-muridnya tetep berotak, ga cuman gaya doang (meureun). Akhirnya sampai juga. Kami pun langsung naik angkot ciwastra-cijerah dan bercanda tawa di dalem angkot, ya biasalah gagandeng itu ga rame, itu prinsip hidup saya (okey okey maaaasiyaaaa-_-). Kenapa ini tiba-tiba inget kuti?T_T Ya, kita pun lalu naik ke angkot berikutnya, yaitu angkot yang warnanya merah. Kaya biasa, angkot merah itu selalu didominasi oleh orang-orang yang nyeremin, maksud saya ya bukan penumpangnya, tapi kenek dan sopirnya hehehe. Masa marah-marah pas lagi puasa coba? Udah itu mah pasti batal puasanya, eh gatau deng gimana Alloh. Mereka, si kenek dan supir ini mempermasalahkan tentang apalagi kalo bukan penumpang-_- Serem banget aslinya, pengen ngelerai tapi takut aku yang jadi sasaran berikutnya. Tapi tak berapa lama, sang kenek pun pergi (nah gitu atuh daritadi!).

    Melaju melewati carefour, perempatan bubat, bank mandiri, batununggal, dan tempat-tempat lain yang asing bagi saya. Tibalah kami di sebuah perempatan yang pas kami ada di sini sebuah tragedi konyol terjadi pada Shinta. Dia tiba-tiba ngomong kiri-kiri padahal kita masih jauh ke tempat tujuan. Wah Shinta kenapa ya? Ya langsung deh dia diketawain sama semua, apalagi Siti tuh paling puas banget kayanya ngetawainnya. Lalu Shinta pun celengak-celenguk melihat daerah sekitar memastikan apakah memang belum sampai atau memang belum sampai? Dan akhirnya didalam hatinya ia pun berkata, Oh, memang belum sampai. Shinta lalu berkata kepada emang supir, Mang gajadi mang kirinya. Perkataan itu sangat membuat kami semua tertawa. Shinta ih sabar yaahhhhhh :)) Akhirnya kami pun sampai dan Shinta gamau bilang kiri-kiri lagi karena pundung. Sebenernya dia pengen nyari pojokan tapi gaada yaudah deh dia manyun hahahaha =))

    KAmi berempat pun jalan menyusuri jalan yang kanan dan kirinya dipenuhi oleh toko-toko. Dan pas kami ber-4 jalan di trotoar pinggiran toko, ada teteh-teteh berdua bawa barang yang kita ingin kasih ke Ades. Seuuuahh, dalam sekejap ide cemerlang datang merasuki pikiran saya dan teman-teman. Shinta dan aku pun manggil teteh2 duaan itu walaupun kami gak kenal sama sekali. "Teh, itu dimana teh belinya?", "Oh ini, itu di toko paling ujung yang di belah kiri, disana tuh, pokonya yang jualnya nenek-nenek, uh, enak disana mah bisa ditawar, ini juga harganya asalnya 160rb bisa ditawar sama teteh jadi murah, pokonya ibu-ibu weh yang jualnya teh" (hiyaaaaa,si teteh curhat) "emmm yaudah teh ya makasih teh".

    Kita berempat terus nyebrang dan jalan menyusuri toko-toko, dan akhirnya sampailah kita di tempat yang lain, tapi ngejual barang yang kita cari. Waw,dan harganya lebih murah dari yang si teteh-teteh itu. KAmi berempat langsung tergiur sama kemurahannya itu, tapi yaa ga murah2 juga sih, pokonya setara deh sama kado-kado yang lain. GUE pun ngeluarin uang gueeeee yang baruaja tadi pas di sekolah diambil :( hiks-hiks kenapa mesti pake uang aku teman-teman?:"( Yaudah lah gapapa yang penting digantiin :D Kita pun berjalan kembali menyusuri toko sambil mencari masjid buat solat. Selang satu toko dari toko itu, toko yang penjualnya baik banget sampe ngasih kursi buat kita berempat, ada toko yang penjualnya ibu-ibu dan pas masuk situ perasaan sakit hati muncul. Tapi itu rahasia yang harus dijaga oleh kami bersekian.

    Hari sangat panas, kami mulai kelelahan dan berjalan mencari masjid untuk sembahyang. Tak berapa jauh dari sana terlihat kubah peraknya dan akhirnya kami pun tiba. Aku yang ada di depan dan masuk ke gerbang kecil mesjid itu dan disinilah para tuyul-tuyul pengganggu mulai beraksi. Aku sampai pertama dan melihat 5 orang bocah yang sedang berkerumun membentuk himpunan. Awalnya aku menghiraukannya dan mulai membalikkan badan lalu kemudian keluar dan masuk lagi melalui pintu gerbang yang besar. Aku kira bocah-bocah itu baik hati namun ternyata dugaanku salah 180 darojat. Dasar anak kecil. Udah tau kita semua lagi kecapean eeehhh malah digangguin, belum tau apa disini ada teteh gengster? wkwkw. Kami semua beristirahat di mesjid itu sampai beberapa waktu walau para tuyul milenium tetap mengganggu. Anggap saja ini cobaan indah dari Allah kepada hamba-hambanya yang bertakwa.

    Setelah beberapa saat, kami berempatpun pulang, dan tentunya dengan berjalan kaki kembali. Namun kali ini aku yang membawa barang itu. Lemah...letihhh...lesu..lelah...lunglai..nampaknya saya terkena gejala anemia dan saya harus berobat ke klinik 'tang sia' (aduh takut dipidana euy). Dan karena capek, saya dan teman-teman lainnya berhenti di sebuah pertigaan dan menunggu angkot berwarna merah. Siti dan Shinta melongok ke sisi lain jalan melihat apakah ada angkot atau tidak. Mereka berdua berjalan. Siti berkata sesuatu panjang lebar pada Shinta pada saat itu, entah apa yang dia bicarakan. Namun ketika Siti melirih ke sampingnya Shinta tidak berada disampingnya. Siti kaget dan kekagetannya tertutup oleh rasa malunya. Mungkin jika ada orang yang melihat kejadian itu terheran-heran melihat seorang teteh-teteh komat-kamit sendiri. hehehe. Oh ternyata Shinta sedang berdiri tak jauh dari tempat aku dan Wiwit duduk. Siti pun langsung berlari dan menceritakan ini kepada kami bertiga dan semuanya pun tertawa terbahak-bahak.

    Akhirnya angkot yang ditunggu-tunggu tiba, kami semua naik dan begitu aku naik aku tersandung kursi artis dan teman-teman tertawa semua membalas penderitaan mereka yang aku ketawai, padahal aku rasa itu ga lucu-_-  Kami berada dalam perjalanan pulang yang amat melelahkan. Namun perjalan ini elum juga usai karena kita harus ke carefour dimana disana ada tragedi lagi aku salah naik eskalator. memalukan-_-

    Des, jaga baik-baik boneka mahal itu ya. Butuh pengorbanan besar buat ngebahagiain kamu T_T
    Happy Birthday
  • 0 komentar:

    Diberdayakan oleh Blogger.

    GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    ADDRESS

    Bandung City, Indonesia

    EMAIL

    edestikarani@gmail.com

    MOBILE

    +62 859 5006 9490

    LINE

    estides