Sabtu, 29 Desember 2012
Ah shit, kenapa harus ada hari ini. Aku benci bertambah tua, karena sampai detik ini aku tak kunjung dewasa. Aku masih bocah yang numpang umur di 17 tahun doang. Yes, I am bocah tua. Tapi pagi itu...
Ah shit, kenapa harus ada hari ini. Aku benci bertambah tua, karena sampai detik ini aku tak kunjung dewasa. Aku masih bocah yang numpang umur di 17 tahun doang. Yes, I am bocah tua. Tapi pagi itu...
Plis..plis..plis aku ga ingin 17 tahun Tuhaaan. Aku ngerasa ngeri kalo ternyata aku harus nerima semua ini. Aku masih betah dengan kepolosanku, dengan masa kekanak-kanakanku. Jangan biarkan Kau mengambilnya. Biarkan aku menikmatinya lebih lama lagi. Aku mohon jangan ada tanggal 29 Desember lagi.
Aku sempat berdo'a seperti itu tapi ternyata Tuhan malah berkehendak lain. Tapi ternyata ini jauh lebih baik dan aku menikmatinya. Memang awalnya ini adalah hari yang mencurigakan karena aku takut teman-teman mengerjaiku, daaan memang benar, mereka tiba-tiba muncul begitu saja padahal aku tidak mengharapkan kehadiran mereka. Ah, it's oke, hanya tiga orang. Tapi, apa-apan ini? Hanya seonggok kue bolu kukus, ditaksir harganya mungkin seribu rupiah saja dan lilinnya pun lilin mati lampu atulah. Tiga orang itu toba-tiba memaksaku untuk ke kamar dan disana mereka puas menyiksaku. Aku seperti gembel jalanan, ditertawai, rambutku diacak-acak, aaaaah mukaku makin ga karuan.
Tiba-tiba datang tiga orang lagi, membawa kue bolu sebenarnya. Waw, its amazing, dan saat itu lah aku membuat permohonan, semoga semua berjalan lancar di tahun 2013. Kamarku sesak karena keberadaan mereka.
Terimakasih Tuhan, masih ada yang peduli dengan ku...
sensored, muka ancur |
0 komentar:
Posting Komentar